‘Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.’ Amsal 25:28
David Jeremiah menulis: ‘Tembok Besar Cina didirikan pada abad ketiga SM sebagai pertahanan terhadap serangan orang-orang nomaden dari utara. Sepanjang abad-abad berikutnya, khususnya selama Dinasti Ming (1368–1644), Tembok Besar Cina diperbaiki dan diperpanjang luasnya, akhirnya membentang sepanjang 8.850 km.
Berabad-abad sebelum Tembok Besar Cina dimulai, budaya Alkitab memakai tembok untuk melindungi diri mereka sendiri, serta untuk membuat batas di sekitar tanah mereka uang bertujuan mengidentifikasi wilayah yang menjadi milik mereka. Namun, agar efektif, tembok-tembok itu harus dirawat secara teratur. Pelanggaran sekecil apa pun bisa memberi musuh keuntungan yang fatal. Ada pelajaran yang berharga di sini. Sebagai seorang Kristen, ada satu dinding dalam sistem pertahanan Anda yang harus dijaga dan dilindungi setiap saat—tembok pengendalian diri. Alkitab berkata, ‘Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.’ Kegagalan Anda untuk mempertahankan pengendalian diri seperti membuka gerbang kota dan mengundang iblis untuk menyerang Anda.
J. Wilbur Chapman, salah satu pengkhotbah besar dalam sejarah, mengembangkan apa yang dia sebut ‘Aturan saya dalam kehidupan Kekristenan’. Dan itu adalah aturan yang harus Anda coba untuk selalu dihidupi. Dia berkata, ‘Aturan yang mengatur hidup saya adalah ini: apa pun yang meredupkan pandangan saya tentang Kristus, atau menghilangkan selera saya untuk mempelajari Alkitab, atau mengganggu kehidupan doa saya, atau membuat pekerjaan Kekristenan menjadi sulit, adalah salah bagi saya, dan saya harus, sebagai seorang Kristen, berpaling darinya.’
Pertanyaan: apakah tembok perbatasan Anda telah dilanggar atau runtuh? Jika demikian, lakukan sesuatu tentang hal itu hari ini.
SoulFood: Kej 4–6, Mat 15:29–39, Maz 33:1–12, Ams 5:7–14
The Word for Today is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright ©