Menjadi Saleh Berarti Menjadi Baik (1)

Bagaimana Anda mendefinisikan 'kebaikan' atau 'kehidupan yang baik'? Filsuf Prancis Jean-Jacques Rousseau mendefinisikan kebahagiaan sebagai 'rekening bank yang baik, juru masak yang baik, dan pencernaan yang baik'.

Beberapa orang akan mengatakan bahwa kehidupan yang baik adalah fisik. Mereka pikir tidak ada yang lebih baik daripada berendam lama di pemandian air panas, menggosok punggung, dan minum di pub. Orang lain akan mengatakan kehidupan yang baik adalah materi. Mereka pikir jika Anda memiliki rumah besar, mobil mahal, dan uang, Anda menjalani kehidupan yang baik. Tapi kebaikan bukan tentang merasa baik, terlihat baik, atau memiliki barang. Ini tentang menjadi baik dan melakukan yang baik.

Dan sama seperti kita membutuhkan jam untuk memberi tahu waktu dan penggaris untuk mengukur jarak, kita membutuhkan standar universal untuk menentukan kebaikan. Dan kita punya satu. Tuhan! 'TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.' Tanpa standar kebaikan yang diterima secara universal, itu menjadi wilayah abu-abu, menjadi masalah pendapat.

Hitler berpikir membunuh orang-orang Yahudi adalah 'hal yang baik'. Pelaku bom bunuh diri berpikir membunuh manusia yang tidak bersalah adalah 'hal yang baik'. Dan pemikiran seperti itu tidak dapat dilawan dengan sederhana, 'Itu tidak baik.' Apa yang mencegah Hitler atau pelaku bom bunuh diri mengatakan, 'Itu hanya pendapat Anda'? Kata ‘baik’ berasal dari kata Inggris kuno dengan konotasi yang sama dengan Tuhan. Secara harfiah berarti 'menjadi seperti Tuhan'. Selamat tinggal adalah frasa singkat 'Tuhan besertamu'. Jadi, standar universal untuk kebaikan hanya dapat ditentukan oleh Dia yang baik secara universal, dan hanya Dia saja yang bisa menjadi Tuhan. Pikirkan tentang itu!