Akankah Anda Berharap Bisa Memberi Lebih Banyak?

Film Schindler's List bercerita tentang upaya seseorang untuk berbuat baik dalam situasi putus asa. Sebagai direktur pabrik amunisi di Polandia selama Perang Dunia II, Oskar Schindler memutuskan untuk menggunakan posisinya untuk menyelamatkan nyawa orang Yahudi. Dengan mempekerjakan mereka di pabriknya, Schindler menyelamatkan banyak orang Yahudi dari vonis hukuman di kamar gas. Tetapi membuat mereka tetap bekerja itu mahal, dan sedikit demi sedikit dia melikuidasi properti pribadinya untuk menjaga bisnisnya tetap bertahan. Di akhir cerita, Nazi dikalahkan, dan dampak nyata dari upaya Schindler terungkap, saat orang mati dihitung dan yang hidup tertindas kembali ke kebebasan. Dalam satu adegan, dia berlutut di dekat rel kereta api yang telah membawa ribuan orang ke kematian mereka, Schindler memiliki kesadaran yang mengejutkan. Seharusnya dia bisa menyelamatkan beberapa lagi! Dia dipenuhi dengan penyesalan, dia menyesal masih menyimpan beberapa aset pribadi yang masih dia miliki. Kalau saja dia tahu kapan perang akan berakhir, dia akan berbuat lebih banyak. Sekarang sudah terlambat.

Oskar Schindler adalah seorang pahlawan. Dia menyelamatkan lebih dari seribu orang Yahudi selama Perang Dunia II. Tapi yang menarik, yang bisa dia pikirkan hanyalah apa yang tidak dilakukan. Dia berharap dia telah melakukan lebih. Pelajaran yang kuat dalam cerita Schindler adalah ini: orang yang memberi dengan sukacita, akan melihat kembali kehidupan mereka dan berharap mereka telah berbuat lebih banyak. Ada juga orang lain yang memberi kurang dari yang bisa mereka berikan, atau yang tidak pernah memberi sama sekali. Dapatkah Anda membayangkan pikiran mereka saat mereka berdiri di hadapan Tuhan, memberikan penjelasan tentang bagaimana mereka menggunakan sumber daya mereka dan diberi imbalan yang sesuai?

‘Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita,’ jadi hari ini carilah kesempatan untuk memberi.