Berhenti Salahkan Orang lain Dan Tanggung Jawablah
Kisah kegagalan Adam dan Hawa mengajarkan kita dua pelajaran penting tentang Tuhan:
(1) Dia tidak akan menerima alasan Anda.
(2) Dia tidak akan membiarkan Anda menyalahkan orang lain.
Dia bersikeras bahwa Anda bertanggung jawab atas diri Anda sendiri. Dan sampai Anda melakukannya, Dia tidak dapat memberkati Anda seperti yang Dia inginkan. Itu berarti Anda harus membuat pilihan untuk berhenti hidup di tumpukan sampah kesalahan masa lalu—kesalahan Anda sendiri, dan kesalahan orang lain. Anda harus fokus pada tujuan Anda dan apa yang ingin Anda lihat terjadi, daripada melihat kembali apa yang telah dilakukan dan siapa yang melakukannya.
Inilah saatnya untuk mengambil kembali kekuatan Anda! Bagaimana caranya?
(a) Nyatakan 'waktu habis’ ketika harus menyalahkan orang lain.
(b) Tentukan seperti apa kesuksesan bagi Anda dan tentukan apa yang ingin Anda lihat terjadi. (c)
Delegasikan 'siapa yang akan melakukan apa' untuk mewujudkannya, dan beri penghargaan kepada orang-orang yang membantu Anda menuju masa depan yang lebih cerah.
(d) Sadarilah bahwa tujuan perlu dicapai.
Hubungan yang bermasalah sangat membutuhkan pencerahan, jadi kembangkan beberapa tujuan yang dapat dicapai yang memberi setiap orang sesuatu untuk dirayakan. Itu tidak harus menjadi tujuan akhir yang akan memenangkan perang, tetapi keberhasilan kecil yang menunjukkan Anda memenangkan beberapa pertempuran. Rencana permainan ini memberikan kekuatan kembali kepada orang yang perlu melihat kemajuan. Ini mengalihkan Anda dari menyalahkan orang lain dan memberi Anda panduan untuk menjadi produktif. Dibutuhkan kekuatan dari tinggal di masa lalu, di mana tak satu pun dari kita memiliki kemampuan untuk membatalkan apa yang telah dilakukan tidak peduli siapa yang harus disalahkan. Dan itu sikap membangun, bukan menghancurkan.