Berjalan Dengan Pincang

Nov 18, 2023

‘Yakub pincang karena pangkal pahanya.’Kejadian 32:31 

Mengenai Yakub, Alkitab memberi tahu kita: ‘Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.’ (Kejadian 32:24–31)

Bayangkan pentingnya tulang pinggul bagi seorang petani seperti Yakub. Itu adalah sesuatu yang dia sandarkan setiap hari, dan sekarang dia lemah di area di mana dia membanggakan dirinya kuat. Akibatnya, dia harus bergantung pada Tuhan tidak seperti sebelumnya. Tuhan memiliki anak-anak seperti Yakub yang berjalan pincang, dan Anda mungkin salah satunya. Mungkin Anda pernah mengalami kegagalan yang menyakitkan dan, karena pincang bukanlah sesuatu yang bisa Anda sembunyikan, orang-orang menyadarinya.

Tuhan suka menggunakan orang yang cacat atau rusak karena, ketika mereka menjadi sukses, mereka jarang sombong [merasa lebih unggul] seperti orang lain yang berpikir mereka pantas mendapatkannya. Mereka sedikit lebih hangat, sedikit lebih bersedia untuk menjangkau dan merangkul orang lain. Mereka mengerti bahwa tanpa Tuhan mereka tidak akan berhasil. Ketika Anda pincang secara rohani, Anda harus lebih bergantung pada Tuhan, dan itu bukan kewajiban— itu kekayaan!

SoulFood: 1 Taw 19:1 - 23:20, Yoh 10:11-21, Maz 50, Ams 26:27-28
The Word for Today is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright © 2023

Renungan Hari Ini Arsip

SunMonTueWedThuFriSat
   1234
262728    
       
  12345
2728