Kebutuhan Akan Hubungan Manusia (1)

Saat penciptaan, Tuhan melihat segala sesuatu yang telah Dia buat dan berkata, 'Itu bagus.' Kemudian ada saatnya ketika Dia menyadari bahwa manusia itu kesepian, tidak terpenuhi, dan tidak lengkap. Saat itulah Dia berkata, 'Tidak baik jika pria itu seorang diri saja,' dan Dia menjadikan Hawa, wanita pertama. Faktanya adalah, tidak seorang pun dari kita dapat mengembangkan potensi tertinggi kita kecuali kita terhubung ke dalam hubungan yang memelihara dan memberi kehidupan.

Berikut ini contohnya: dalam program pemulihan dua belas langkah, konselor hanya melakukan 10% dari pekerjaan dengan menawarkan bimbingan. 90% proses pemulihan terjadi karena orang-orang dalam kelompok saling menantang, menghibur, dan menguatkan. Yang benar adalah—kita dibentuk oleh banyak orang! Orang yang tepat membantu Anda menjadi versi terbaik dari diri Anda, dan bisa melakukan hal yang sama untuk mereka. Mereka melihat 'Anda' yang terkadang tidak bisa melihat, mereka menyemangati saat Anda bergerak ke arahnya, dan mereka 'menghadapi Anda' ketika Anda menjauh dari mereka.

Bentuk tertinggi dan terbaik dari hubungan ini disebut dalam Kitab Suci sebagai ‘persekutuan Roh’ (Filipi 2:1; 2 Korintus 13:14 dan 1 Yohanes 1:6). Ini bukan hanya hubungan sosial, relasi, atau intelek, tetapi hubungan rohani yang mendalam yang menyebabkan kita berkembang. Ini seperti perbedaan antara lebah dan kupu-kupu. Kupu-kupu menutupi lebih banyak wilayah, tetapi lebah mengumpulkan lebih banyak madu. Mengapa? Karena mereka tidak hanya mendarat di bunga sebentar, mereka tinggal di sana dan menyedot nektar yang memberi kehidupan. Tuhan memberi Daud hadiah Yonatan, dan Naomi mendapat hadiah Rut. Dan Dia memiliki orang-orang yang Dia ingin Anda temui. Jadi, bicaralah kepada-Nya hari ini tentang hal itu.