Menjadi Seorang Penyembah
Mari kita bicara tentang bagaimana menjadi seorang penyembah.
Pertama-tama, tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua. Alkitab tidak mengatakan Anda harus menyembah Tuhan dengan cara tertentu. Itu karena penyembahan adalah pencurahan hati kita yang begitu kuat terhadap Tuhan yang tidak dapat dibatasi dengan kata-kata atau didefinisikan dengan lagu, teriakan, atau keheningan. Yesus berkata, ‘Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.’ (Yohanes 4:23)
Kedua, Tuhan menciptakan Anda untuk menyembah Dia. tulis Rasul Yohanes, ‘Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.’ (Wahyu 4:11) Tidak ada yang lebih menyenangkan hati Bapa surgawi kita selain kasih dan pemujaan dari anak-anak tebusan-Nya.
Ketiga, penyembahan dapat diungkapkan oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja. Wanita Samaria dalam Kitab Suci tumbuh dengan keyakinan bahwa penyembahan sejati harus diungkapkan di sebuah gunung suci yang disebut Gerizim, sedangkan orang-orang Yahudi percaya bahwa itu harus dipraktikkan di kuil di Yerusalem. Tetapi Yesus berkata bahwa itu tidak terbatas pada gereja atau hari tertentu dalam seminggu.
Pemazmur mengatakannya dengan cemerlang: ‘Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.’ (Mazmur 113:1–3)
Oleh sebab itu, jadilah seorang penyembah.