Belajarlah untuk mengatur emosi Anda

Jan 6, 2024

‘Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.’Kejadian 50:21 

Jika Anda telah membaca kisah Yusuf, Anda menyadari bahwa dia punya banyak alasan untuk marah, getir, dan dendam atas perlakuan hina dari saudara-saudaranya. Tapi apa yang dia lakukan? Dia tidak marah. Dia bahkan tidak membalas. Dia membantu Mesir, tanah yang memperbudak dan memenjarakannya secara salah, untuk bertahan dari kelaparan. Dia memberi makan keluarganya ketika mereka datang meminta makanan. Dia memaafkan, dan dengan melakukan itu, dia dibebaskan dari emosi negatifnya. Dia menyelesaikan masalah masa lalu, tidak membiarkan mereka menghalangi takdirnya, dan tetap dalam perkenanan Tuhan.

Sebagai orang kedua di Mesir, Yusuf memegang kuasa hidup dan mati atas mereka yang telah menyakitinya. Namun dia memberi tahu mereka: ‘Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.Jadi janganlah takut, aku akan menanggungmakanmu dan makan anak-anakmu juga.’ (Kejadian 50:20–21) Kita semua memiliki reaksi emosional dalam hubungan kita; masalahnya bukanlah kemarahan atau kekecewaan—kecuali jika emosi mengendalikan Anda. Disaat kemarahan menyebabkan Anda merusak apa yang telah Tuhan berikan, tandanya Anda salah mengelola emosi. Anda memberi tempat kepada iblis ketika Anda gagal mengendalikan amarah.

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis’ (Efesus 4:26–27) Jadi, pesan untuk hari ini adalah—belajarlah mengatur emosi Anda.

SoulFood: Im 5-7, Mat 3:1-10, Maz 10:12-18, Ams 1:17-19
The Word for Today is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright © 2024

Renungan Hari Ini Arsip

SunMonTueWedThuFriSat
   1234
262728    
       
  12345
2728