Mendengar, Memahami, dan Menerima

Untuk memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, Anda harus memiliki komunikasi yang baik. Dan komunikasi yang baik didasarkan pada dua hal: berbicara, dan mendengarkan. Berhentilah dan pikirkan beberapa konflik Anda baru-baru ini dan cobalah untuk mengidentifikasi perilaku dan sikap yang mungkin penyebab konflik tersebut Apakah berikut ini: Takut, Ketidakamanan, Kecemburuan, Sikap keras kepala, Kesombongan, Ketamakan, Dosa, Pemberontakan, Harapan yang tidak terpenuhi. Harapan yang tidak realistis, Peran dan tanggung jawab yang tidak jelas, Standar, keyakinan, filosofi, atau pandangan yang berbeda, Keinginan bersaing, Sistem dan proses yang tidak efektif, Perebutan kekuasaan, Tujuan dan sasaran yang berlawanan, Tidak menghormati batasan (diucapkan atau tidak diucapkan), Kurangnya sumber daya (waktu, uang, ruang), Hambatan bahasa, Informasi yang hilang, Kurangnya pemahaman tentang kebutuhan kepribadian yang berbeda, Keterampilan relasi yang buruk.

Yakobus menulis, ‘setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.’ Ayat Alkitab ini sangat penting untuk komunikasi yang baik. Dengan mendengarkan, kita menciptakan suasana di mana orang merasa telah dipahami dan pandangan serta perasaan mereka dihargai. Ini adalah setengah pertempuran dalam menyelesaikan konflik apa pun. Dan mendengarkan itu tidak pasif! Dibutuhkan upaya yang cukup besar untuk membedakan [mencari tahu] apa yang sebenarnya diungkapkan atau bahkan tidak diungkapkan. Tapi ada kabar baik: jika Anda serius, Tuhan akan membantu Anda menjadi pendengar yang lebih baik!

Yesaya menulis: ‘Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.’ (Yesaya 50:4) Perhatikan kata-kata 'lidah' dan 'telinga', dan minta Tuhan untuk membantu Anda dengan keduanya.