Ketika Anda merasa tidak mampu (1)

Ketakutan akan ketidakmampuan adalah keadaan pikiran di mana Anda berpikir bahwa yang terbaik tidaklah cukup. Biasanya, hal ini berawal dari masa kanak-kanak ketika orang tua, guru, dan orang lain yang kita anggap penting, gagal menghargai dan meneguhkan kita atau membandingkan kita secara negatif dengan orang lain. Anda akan melihatnya dari Musa, yang merasa tidak mampu menjadi juru bicara dan pembebas bangsa Israel. Tidak ada statistik yang dapat mengukur jumlah mimpi yang ditinggalkan akibat emosi yang melumpuhkan ini. Untuk menghilangkannya, Anda harus belajar menerima dua kebenaran ini:

(1) Di luar Tuhan, Anda tidak mampu.

(2) Dipenuhi dengan kekuatan Tuhan, Anda mampu menghadapi tantangan apa pun yang Dia ingin Anda hadapi. Tulis Paulus: ‘Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.’ (2 Korintus 3:5–6) Banyak tokoh dalam Alkitab bergumul dengan rasa takut akan kekurangan, jadi Anda berada di pihak yang tepat!

Musa mengatakan kepada Tuhan bahwa dia tidak dapat berbicara dengan Firaun. ‘utuslah kiranya siapa saja.’ (Keluaran 4:13) Kisah sebenarnya dari para pahlawan Alkitab ini adalah mereka mengatasi rasa takut mereka dan berkata ya kepada Tuhan. Mereka melangkah dengan iman dan pada intinya berkata, 'Tuhan, saya bergantung pada-Mu untuk kesuksesan saya.' Ego manusia kita suka berpenampilan baik dan mendapat pujian. Namun Tuhan menempatkan kita pada posisi ketergantungan yang dipaksakan sehingga pujian atas keberhasilan kita jatuh ke tangan-Nya.