Anda bisa mengatasi kekhawatiran (2)
Ketika Anda dengan jujur mengevaluasi kekhawatiran Anda, Anda akan mendapati bahwa Anda melakukan hal berikut:
(1) Lupa bahwa Tuhan adalah teman Anda. Pemazmur berkata, ‘TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.’ (Mazmur 25:14) Persahabatan dengan Tuhan dibangun dengan berbagi pengalaman hidup Anda dengan-Nya—setiap kegiatan, setiap percakapan, setiap masalah, dan setiap pemikiran. Jika tidak, Anda akhirnya tidak menyadari kehadiran-Nya, tidak menyadari suara-Nya, menolak koreksi-Nya, dan tidak selaras dengan waktu-Nya. Dan jika Anda hidup seperti itu, ada satu akibat yang tidak bisa dihindari—kekhawatiran!
(2) Mengambil hal-hal yang tidak seharusnya. Pendeta Peter Marshall berdoa: 'Bapa... kendalikan dorongan hati kami yang membuat kami rentan sehingga kami dihadapkan pada ketakutan dan keraguan, pada kelelahan dan ketidaksabaran yang membuat emosi kami melemah; yang merampas ketenangan pikiran kami; yang membuat langit menjadi abu-abu padahal seharusnya berwarna biru; yang menghambat puji-pujian di relung hati kami.’ Anda kehilangan puji-pujian Anda ketika Anda menambahkan tekanan yang tidak perlu untuk mempertahankan penampilan Anda, dan mencoba meyakinkan semua orang atau memenuhi harapan mereka.
(3) Gagal memahami perbedaan antara yang sekuler dan yang sakral. Entah Yesus adalah Tuhan atas setiap aspek kehidupan Anda, atau Dia bukan Tuhan atas semua aspek kehidupan Anda. Kita mengatakan pada diri kita sendiri bahwa bagian-bagian tertentu dalam hidup kita berada dalam wilayah perhatian Tuhan, namun tidak pada bagian-bagian lain. Alkitab berkata, ‘Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.’ (Amsal 3:5–6) Menjalani kehidupan dengan cara lain berarti menjalani kehidupan yang penuh kekhawatiran!