Berlindunglah dari kedinginan

Andrea Midgett menulis: ‘Suatu malam musim dingin bertahun-tahun yang lalu, saya pergi keluar untuk memeriksa hewan-hewan di kandang ayah saya. Saking dinginnya, air di palung kuda membeku. Saat saya mengambil kapak untuk membelah es, saya melihat seekor ayam betina berlindung di dekatnya dengan beberapa anak ayam terselip di bawah sayapnya. Dia telah membalikkan wajah dan tubuhnya yang lemah ke dalam badai, sayapnya terentang, menutupi mereka dengan aman. Tiba-tiba saya teringat gambaran Yesus yang memperhatikan saya. Namun saya tersadar bahwa anak-anak ayam itu harus datang ke induk ayam terlebih dahulu. Mungkin dia mengejar beberapa dari mereka di sekitar halaman. Mungkin yang lain datang dengan sukarela. Mungkin ada yang masih setengah beku di luar sana. (Ada beberapa anak ayam terlambat yang bertengger di atas sayapnya). Saya hanya tahu bahwa mereka membiarkan diri mereka dikumpulkan dan dilindungi di bawah sayapnya. Mereka berhenti melawan apa yang tidak dapat mereka kendalikan. Mereka mengakui bahwa mereka membutuhkan seseorang yang lebih besar dari diri mereka sendiri, yang bersedia menyelamatkan mereka.

Ketika saya melihat salib, saya memikirkan tangan Yesus yang terulur. Di sanalah Dia, sekarat secara perlahan dan mengerikan dengan tangan terbuka lebar, berkata kepada kita, “Sering kali Aku ingin mengumpulkan [kamu]... seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya.” Salib adalah ajakan Tuhan kepada Anda untuk berhenti berjuang dan bangkit dari kedinginan. Kenapa Anda tidak datang hari ini?