Menghormati Otoritas (1)
Sampai Anda belajar untuk menghormati otoritas, Anda tidak akan pernah memenuhi syarat untuk diberikan apa pun. Mengapa?
(1) Karena Anda tidak akan memiliki kredibilitas.
(2) Karena Anda tidak akan benar-benar mengerti apa artinya menjadi pengikut.
Hari ini film dan televisi mengagungkan pemberontak dan mengubah mereka menjadi pahlawan. Tapi itu tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sikap membangkang [memberontak] akan memberi Anda tiket sekali jalan menuju kehidupan yang penuh masalah dan kegagalan. Alkitab mengatakan ini:
(1) Anak-anak harus diajari untuk menghormati otoritas orang tua mereka. ‘Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.’ (Efesus 6:1–3)
(2) Istri dipanggil untuk menghormati kepemimpinan suami mereka. (Dan suami harus membuktikan layak untuk peran itu dan bertanggung jawab untuk itu). ‘Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan.’ (Efesus 5:22)
(3) Anggota gereja dipanggil untuk menghormati kepemimpinan pendeta mereka. ‘Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung j awab atasnya.’
(4) Warga negara dipanggil untuk menghormati pemerintah mereka. ‘Pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah.’ (Roma 13:1–2)
‘Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita.’ (1 Timotius 2:1–3)